Perbedaan Geotextile dan Geomembrane

Simak, Inilah Perbedaan Geotextile dan Geomembrane

Dalam bidang konstruksi, pihak yang terdapat di dalamnya harus memahami perbedaan geotextile dan geomembrane. Keduanya memang terdengar mirip, tapi ternyata sifat, karakteristik, dan penggunaannya berbeda, lho! Lantas, apa saja perbedaan dari kedua material tersebut?

Berikut Ini Perbedaan Geotextile dan Geomembrane

Geomembrane merupakan lapisan yang memiliki tingkat permeabilitas sangat rendah, atau mudah bocor. Namun bahan ini sangat bermanfaat untuk konstruksi berisiko tinggi. Baik geomembran maupun geotextile sering menjadi bahan konstruksi. Nah, apa saja perbedaannya? Simak ulasan berikut ini.

  • Segi Penggunaan

Penggunaan dari material geotextile dan geomembrane tentu berbeda. Geotextile jenis non woven termasuk bagian dari geosintetik permeable. Material ini umum digunakan pada lokasi pembangunan seperti jalan raya, konservasi air, kereta api, konstruksi pembangkit listrik, dan lain sebagainya.

Sedangkan, geomembrane adalah jenis membran plastik dengan bahan dasar berbeda dari geotextile. Biasanya, material ini digunakan untuk wilayah konstruksi bagian pembangkit listrik dan berbagai wilayah dengan tingkat risiko tinggi karena lapisannya lebih aman.

  • Segi Permeabilitas

Permeabilitas geomembrane lebih bersifat kedap, sedangkan geotextile jauh lebih permeable. Apabila menggunakan geotextile dalam konstruksi, syarat dari desain dan koefisien permeabilitasnya ada di angka 10, bahkan lebih. Hal tersebut karena sifat permeabilitas pada material.

Geomembrane dengan karakteristiknya yang kedap lebih cenderung untuk penggunaan instalasi eksternal. Dalam penerapannya membutuhkan detail secara rinci karena fungsi dari material yaitu kedap. Maka dari itu jika penggunaannya salah, akan sangat berpengaruh pada hasil akhirnya.

  • Segi Aplikasi

Material geotextile sering menjadi lapisan tanah dengan konsolidasi karena bagus untuk menambah kekuatan pondasi. maka dari itu geotextile lebih banyak menggunakan non woven fabrics. Dalam fungsi anti penyaringan, geotextile mempunyai nilai tambah daripada geomembrane.

Kandungan high density polyethylene di dalam geomembrane sering menjadi bahan pencegah terjadinya rembesan. Berbagai konstruksi yang membutuhkan teknik untuk menimbulkan sifat isolasi, bahan drainase, maupun pondasi kokoh sering memakai material ini.

  • Segi Tipe

Perbedaan geotextile dan geomembrane berikutnya adalah dari segi tipe. Geotextile mempunyai dua tipe secara umum, yaitu woven dan non woven. Tampilan dari material satu ini adalah berupa lembaran dari anyaman berbahan dasar polyester (PET) atau polypropylene (PP).

Berbeda dengan geotextile, geomembrane terbagi menjadi dua jenis yaitu Permaflex Flexible Polyethylene (FPE) dan Permaliner Flexible Polypropylene (FPP). FPP merupakan hasil produksi berwarna hitam dan stabilitasnya maksimum. Sedangkan, FPE adalah jenis geomembrane modern.

Nah, itu tadi sekilas penjelasan mengenai perbedaan geotextile dan geomembrane. Keduanya memiliki fungsi, karakteristik, dan bidang yang berbeda sehingga bagi petugas konstruksi harus bisa membedakannya agar tidak salah saat mengaplikasikannya di suatu proyek. Semoga bermanfaat.

Aplikasi Geotextile untuk Tanaman

Inilah Aplikasi Geotextile untuk Tanaman

Pemilik taman tentu ingin tanaman mereka tumbuh dengan baik dan subur. Maka dari itu berbagai cara mereka coba, salah satunya penggunaan aplikasi geotextile untuk media tanam / pelengkap kebutuhan tanaman. Material tersebut terbukti ampuh untuk mendatangkan manfaat pada taman.

Kriteria Geotextile

Geotextile non woven belakangan ini menjadi material yang sedang ramai diperbincangkan. Pasalnya, bukan hanya memberi manfaat pada proyek, namun juga berguna untuk pembuatan dan perawatan taman. Salah satunya untuk teman atap dan vertical garden, yaitu taman buatan.

Kriteria geotextile untuk menjadi media tanam adalah GTNW 300 gram PET dengan ketebalan kurang lebih 2,2 mm. Warna yang kerap menjadi pilihan pemilik taman ada beragam, mulai dari hitam, putih, sampai abu-abu gelap. Namun jika pemilik taman ingin warna lain, juga bukan masalah.

Geotekstil mempunyai banyak kegunaan untuk dunia pembangunan, termasuk pada proyek pertamanan. Aplikasi geotextile untuk tanaman ini akan menahan gangguan gulma maupun tumbuhan liar dari tanaman sehingga kesuburannya tetap terjaga.

Taman yang menggunakan geotextile akan terhindar dari genangan air karena material mampu mengatasinya dengan mengandalkan sifat mudah menyerap. Tumbuhan juga akan tetap terpenuhi nutrisinya karena tanaman liar tidak akan bisa mencuri unsur hara dari tanah di sekitar tumbuhan.

Apa Saja Aplikasi Geotextile untuk Tanaman?

Geotextile merupakan material penting dalam berbagai proyek pembangunan. Tapi ternyata, produk satu ini juga sangat bermanfaat di dunia pertamanan, lho, agar tanaman mereka tubuh sehat. Maka dari itu, sudah banyak orang menggunakannya sebagai pendukung lancarnya pertumbuhan tanaman.

  • Taman Atap

Taman atap atau dengan nama lain roof top garden, sering menjadi pilihan untuk menciptakan suasana sejuk dan asri di atap rumah ataupun gedung. Maka tak heran, material geotextile kerap digunakan dalam pembuatannya dengan jenis jenis non woven.

Material geotextile yang menjadi pelapis dari drainage cell mampu membantu sistem drainase taman atap bekerja dengan baik. Oleh sebab itu, fungsinya adalah untuk menjadi separasi maupun filtrasi demi mencegah material terbawa dari media tanam.

  • Taman Vertikal

Memiliki rumah dengan lahan sempit tidak mengurungkan pemiliknya untuk memelihara tanaman. Salah satunya adalah dengan menggunakan taman vertikal. Taman vertikal merupakan lembaran kain dengan kain berisi berbagai macam tanaman.

Geotextile memiliki peran penting dalam pembuatan taman vertikal beserta mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Caranya adalah menjadi bahan utama untuk media tanam. Tanaman di dalamnya pun beragam, mulai dari hias sampai sayur mayur.

Nah, itu dia beberapa penjelasan terkait aplikasi geotextile untuk tanaman. Perannya sebagai separator maupun filtrasi dapat mendatangkan lingkungan ideal untuk tanaman sehingga kondisi tanaman akan selalu stabil dan nutrisinya terpenuhi.

Perbedaan Fungsi Geotextile Woven dan Nonwoven

Apa Saja Perbedaan Fungsi Geotextile Woven dan Nonwoven?

Material geotextile terdiri dari dua jenis yang memiliki karakteristik, sifat, dan bahan dasar berbeda. Maka dari itu tempat penggunaannya juga tidak sama, tergantung pada fungsi masing-masing. Lantas apa saja perbedaan fungsi geotextile woven dan nonwoven?

Inilah Perbedaan Fungsi Geotextile Woven dan Nonwoven

Meskipun sama-sama material geotextile, namun kedua jenisnya memiliki kemampuan berbeda dalam menjalankan peran sebagai pelengkap pekerjaan di bidang teknik sipil. Kontraktor harus memahami benar perbedaan kedua jenis geotextile agar tidak salah dalam aplikasinya.

  • Geotextile Woven Siap Menguatkan Tanah Dasar

Salah satu fungsi unggulan dari geotextile woven adalah kemampuannya dalam menambah kekuatan tanah dasar. Geotextile berperan sebagai lapisan untuk dasar dari penimbunan dan mampu menyalurkan beban yang ada di atasnya dengan merata.

Kemampuan geotextile woven untuk menyalurkan beban dapat mencegah kejadian penurunan tanah dasar. Metode pemasangan geotextile untuk fungsi ini tergantung pada tujuan penggunaannya dan kondisi tanah di lapangan dengan kurang lebih ada 8 metode pemasangan.

  • Geotextile Woven Sebagai Separator

Fungsi berikutnya dari geotextile woven adalah mampu menjadi separator dan filter. Dengan meletakkan material di antara tanah timbunan dan tanah lunak, kemampuan permeabilitas yang tinggi akan membuat air menembus melalui pori-pori geotextile.

Kemampuan lain dari geotextile woven saat menjadi separator sekaligus filter adalah bisa menahan butiran tanah di atas agar tidak turut terbawa air. Inilah mengapa campuran tanah lunak dan tanah timbunan tidak akan terjadi, sehingga resiko keruntuhan juga akan menurun.

  • Geotextile Non Woven Sebagai Separator

Perbedaan fungsi geotextile woven dan non woven berikutnya ada di peran sebagai separator. Memang keduanya terlihat memiliki kemampuan separator, namun ternyata berbeda. Fungsi separator jenis woven terfokus pada penguatan tanah lunak dengan mencegah pencampuran tanah campuran.

Sedangkan, kemampuan geotextile non woven sebagai separator adalah ketika kondisi lapangan sudah cukup baik. Maka di saat tersebut geotextile non woven lebih dipilih karena kemampuan permeabilitasnya yang cukup, dan tidak sebaik jenis woven meskipun tetap menghasilkan kualitas tanah baik.

  • Geotextile Non Woven Sebagai Filtrasi

Fungsi geotextile non woven selanjutnya adalah sebagai filtrasi. Tujuannya adalah untuk membantu pengaliran air yang ada di bawah tanah tanpa membawa serta partikel timbunan. Sehingga, partikel tersebut tidak tercampur dengan tanah dasar dan menyebabkan melemahnya kekuatan tanah dasar.

Geotextile non woven juga berguna pada proses pembuatan saluran drainase dengan menempatkannya sebagai pembungkus pipa. Biasanya, jenis pipa drainase adalah pipa berlubang atau perforated supaya tanah tidak terbawa ke dalam pipa dan air terus mengalir.

Nah, itu tadi beberapa informasi terkait perbedaan fungsi geotextile woven dan nonwoven. Sejak awal pembuatan kedua jenis material ini sudah memakai bahan dasar berbeda. Maka dari itu tak heran jika sifat, karakteristik, dan fungsinya juga berbeda pula.

Jenis Jenis Geotextile

Apa Saja Jenis Jenis Geotextile?

Salah satu material paling penting di bidang pembangunan adalah geotextile. Kedua jenis jenis geotextile terbukti mampu memberikan manfaat tersendiri bagi kelancaran proyek pembuatan jalan hingga berbagai macam bangunan. Bahkan, terbukti lebih kokoh dalam jangka panjang dan juga lebih mudah dala pengaplikasiannya.

Berikut Ini Jenis Jenis Geotextile

Material geotextile terbagi menjadi dua jenis, yaitu geotextile woven dan geotextile non woven. Keduanya memiliki karakteristik berbeda, sehingga penggunaannya juga berbeda. Nah, berikut ini beberapa penjelasan mengenai perbedaan keduanya yang memiliki fungsi masing-masing.

  • Geotextile Woven

Geotextile woven terbuat dari bahan silt film tape polypropylene. Dalam proses pembuatan bahan dasarnya ada dalam anyaman, yang akan menambah kekuatan tarikan jauh lebih maksimal. Kekuatan tarikan ini menjadi salah satu kelebihan dari jenis geotextile woven ini.

Ketika membuat proyek, kontraktor tentu membutuhkan material pembuatan jalan dengan kekuatan lebih. Alasannya adalah karena jalanan akan dilintasi oleh banyak kendaraan dengan berat beragam pula. Dengan menggunakan geotextile woven, maka jalan akan menjadi jauh lebih kuat.

Geotextile woven memiliki kekuatan tusuk, sobekan, ketahanan mikroorganisme,dan tarikan yang memenuhi standar ASTM. Woven terbuat dari berbagai pilihan tipe. Tipe tersebut sesuai dengan kondisi lapangan seperti fungsi, tanah, dan beban sesuai rencana.

Material geotextile woven biasanya dipakai untuk bahan perbaikan tanah dan proyek pembangunan. Kelebihan dari penggunaan jenis ini adalah mampu mengurangi pengeluaran biaya perawatan, meningkatkan kinerja, dan memperpanjang keawetan proyek.

  • Geotextile Non Woven

Jenis geotextile non woven memiliki bentuk berupa lembaran, bukan anyaman seperti jenis geotextile woven sebelumnya. Bahan dasar pembuatan non woven adalah polyester atau polypropylene. Geotextile non woven mempunyai tingkat kekuatan tensil yang lebih rendah daripada woven.

Geotextile non woven memiliki keunggulan karena daya tariknya cukup besar. Tak hanya itu, non woven juga mampu tahan dari mikroorganisme dan sinar ultraviolet. Sifat dari geotextile non woven adalah permeabilitas, yaitu mampu meloloskan air.

Dari kedua jenis jenis geotextile, geotextile non woven mampu menjadi pemisahan tanah, permeabilitas, dan drainase. Penggunaannya biasa pada proyek dengan kebutuhan separasi tanah, hingga menjadi lapisan untuk pemisah di armour konstruksi dan juga sebagai rock bound reklamasi.

Material geotextile non woven mampu menjadi separator yang baik meskipun tidak berfokus pada penguatan tanah lunak. Selain itu, non woven juga bagus menjadi filtrasi agar air mampu mengalir dengan lancar dan tidak bercampur dengan tanah dasar.

Demikian sedikit informasi terkait jenis jenis geotextile yang memiliki peran penting bagi pembangunan. Meski begitu, penting bagi kontraktor untuk mengetahui fungsi dari setiap jenisnya, mengingat agar penggunaan geotextile sesuai. Semoga bermanfaat!

Spesifikasi Geotextile

Simak Ulasan Spesifikasi Geotextile Berikut!

Sebuah material sudah tidak asing lagi di dunia pembangunan. Manfaatnya ada banyak, salah satunya adalah untuk mencegah bercampurnya jenis satu tanah dengan jenis lainnya. Ya, material itu adalah geotextile. Lantas, bagaimana spesifikasi geotextile itu sendiri? 

Perbedaan Pembuatan Woven dan Non Woven

Geotextile jenis woven memiliki bahan dasar polyester atau PET dan polypropylene atau PP. bentuk dari geotextile woven seperti anyaman karung tapi mempunyai kekuatan tarikan sangat baik. Dengan bentuk anyamannya itu, material satu ini kuat pada tusukan dan tahan dari sobekan.

Proses pembuatan geotextile non woven berbeda. Material ini harus melalui proses termal dan kimia lebih mekanis, bukan melalui tahapan anyaman seperti jenis geotextile woven. Bentuknya seperti karpet, hasil dari mesin berteknologi tinggi dengan kombinasi mekanis.

Bagaimana Spesifikasi Geotextile?

Geotextile merupakan material popular di antara para kontraktor Indonesia karena semua kelebihannya. Fungsinya banyak terdapat di proyek pembuatan tanggul, pambangunan paving blok, roof garden, jalan raya, hingga memperkuat tanah lunak. Adapun spesifikasinya sebagai berikut.

  • Spesifikasi Geotextile Woven

Merupakan produk dari geosythetic dengan Polypropylene sebagai bahan dasarnya. Cara pembuatan jenis woven adalah ditenun dengan mesin canggih secara bersilang dua arah. Maka dari itu geotextile woven mempunyai kekuatan tarikan yang sangat kuat dan tahan terhadap sinar ultraviolet.

Selain kekuatan tarikan yang kuat, geotextile woven juga mempunyai ketahanan baik terhadap adanya mikroorganisme. Apabila ingin proyek pembangunan mampu terpapar suhu cukup tinggi, penggunaan geotextile woven sangat disarankan karena ketahanannya pada suhu.

  • Spesifikasi Geotextile Non Woven

Setelah membahas mengenai spesifikasi geotextile woven, berikutnya adalah jenis non woven. Material satu ini merupakan turunan Geosynthetic dan terbuat dari polyester dan polypropylene. Jenis non woven mempunyai dua tipe di dalamnya, yaitu PP dan PET yang berkualitas tinggi.

Geotextile non woven mempunyai kekuatan tarikan tinggi, tingkat ketahanan baik pada paparan bahan kimia, suhu tinggi, bahkan mikroorganisme. Selain itu, paparan sinar ultraviolet juga akan sulit menembus pertahanan jenis geotextile ini karena struktur material yang tahan.

Penggunaan Geotextile

Kedua jenis geotextile memiliki bahan dasar berbeda. Maka dari itu penggunaannya pun tidak sama. Geotextile woven biasa terpakai untuk konstruksi jalan yang berfungsi sebagai penahan beban di antara lapisan tanah lunak dengan lapisan mengeras.

Sedangkan, geotextile non woven mempunyai fungsi lebih unggul pada beberapa bidang seperti pengaman pantai, sistem drainase, dan reklamasi. Fungsi geotextile jenis non woven sangat terasa apabila penggunaannya sebagai separator dan filtrasi pada suatu proyek pembangunan.

Nah, itu tadi sekilas pembahasan mengenai spesifikasi geotextile woven dan non woven. Keduanya memiliki proses pembuatan, karakteristik, dan fungsi berbeda. Namun kelebihan dari setiap jenisnya sangat memberi dampak baik bagi pembangunan.

Cara Menyambung Geotextile

Inilah Cara Menyambung Geotextile, Siap Naikkan Kualitas Proyek

Dalam membuat proyek pembangunan, kontraktor kerap menggunakan material geotextile. Prosesnya melalui beberapa langkah, termasuk penyambungan geotextile. Cara menyambung geotextile yang tepat akan menghasilkan proyek berkualitas, dan begitu pula sebaliknya.

Berikut Ini Cara Menyambung Geotextile

Penyambungan material geotextile kontraktor lakukan supaya kondisi tanah proyek dapat kuat dalam waktu jangka panjang. Cara menyambung geotextile ada beberapa macam yaitu teknik tumpang tindih, penjahitan, dan dengan menggunakan bodkin.

  • Persiapan Sambungan

Sebelum melakukan penyambungan, ada beberapa langkah sebelumnya. Pertama, lokasi pemasangan geotextile harus bersih dari segala hal yang bisa mengganggu, seperti pohon, tanaman, maupun berbagai benda tajam. Apabila masih tersisa, proses pemasangan geotextile akan terhambat.

Apabila lokasi pemasangan geotextile sudah bersih dan siap, maka langkah berikutnya adalah menggelar material secara lurus. Langkah tersebut harus hati-hati demi menghindari adanya kerutan dan gelombang pada permukaan geotextile yang akan mempengaruhi hasil akhir proyek.

  • Teknik Overlapping

Setelah lokasi proyek dan penggelaran geotextile siap, maka cara menyambung geotextile sudah dapat kontraktor lakukan. Teknik pertama yaitu dengan overlapping atau tumpang tindih. Lebar dari tumpang tindih minimum adalah 0,3 meter namun dapat lebih besar pada lokasi khusus.

Apabila perlu untuk menyalurkan tegangan antar geotextile, maka hasil kekuatan tumpang tindih menjadi fraksi yang akan bersentuhan dengan material geotextile. Sebenarnya tegangan dari teknik ini kecil sekali, kecuali adanya tekanan beban berlebih dan ukuran overlap sangat lebar.

  • Teknik Penjahitan

Teknik kedua adalah dengan penjahitan. Cara ini lebih praktis jika lebar overlap sangat besar, yaitu meter atau lebih. Proses penjahitan pun bisa kontraktor lakukan di lapangan secara langsung maupun di pabrik jika kondisi lokasi lapangan dirasa tidak memadai.

Ada beberapa poin yang harus kontraktor perhatikan supaya hasil jahitan mempunyai kualitas tinggi. Mulai dari jenis benang, tegangan benang, ukuran rapat jahitan, jenis jahitan, jumlah baris, dan jenis penyambungan. Semua itu harus dipahami dan berdasarkan pada tujuan pembangunan.

  • Kekuatan Jahitan

Kekuatan jahitan menjadi salah satu dari berbagai poin penting dalam proses penyambungan geotextile pada teknik penjahitan. Sambungan jahitan akan lebih lemah dibanding geotextile apabila terjadi kerusakan jarum maupun konsentrasi pada jahitan yang bersangkutan.

Terdapat batas kekuatan maksimum pada penyambungan yang kontraktor lakukan di lapangan, yaitu 200 kN/m dengan geotextile sebesar 330 kN/m. Penyambungan di lapangan akan menghasilkan kekuatan jahitan lebih rendah jika daripada proses penjahitan di pabrik maupun laboratorium.

Demikian beberapa penjelasan terkait cara menyambung geotextile. Kontraktor bisa memilih teknik apa yang hendak mereka gunakan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti lokasi lapangan, rencana pembangunan, dan lain sebagainya.

Berat Geotextile Setiap Roll

Sebelum Membeli, Cek Terlebih Dahulu Berat Geotextile Setiap Roll

Geotextile adalah satu dari jenis geosintetik untuk berbagai proyek pembangunan. Utamanya pada kebutuhan dalam penguatan tanah. Ukuran material satu ini tentu harus sesuai dengan kebutuhannya. Maka dari itu, penting mengecek berat geotextile setiap roll sebelum membelinya.

Berapa Berat Geotextile Setiap Roll?

Hasil akhir dari penggunaan geotextile untuk proyek pembangunan tentu akan memuaskan jika proses pembuatannya sesuai. Salah satunya adalah dengan menentukan terlebih dahulu ukuran maupun berat geotextile supaya tidak kekurangan maupun kelebihan.

  • Ukuran Geotextile Jenis Non Woven

Material geotextile non woven memiliki ukuran per roll dan persediaan warna yang beragam. Warna paling sering diminati pelanggan adalah putih, hitam, dan abu-abu. Pada geotextile dengan berat 400 gr, 300 gr, 250 gr, 200 gr, dan 150 gr mempunyai ukuran per roll 4 x 100.

Namun, biasanya apabila geotextile memiliki berat lebih dari 500 gram, maka pengemasan akan mencakup 4 x 50 untuk setiap rollnya. Hal tersebut bertujuan agar proses pengangkutan dan penggelaran terasa mudah, jadi pekerja lapangan tidak akan merasa kerepotan atau bahkan kewalahan.

  • Ukuran Geotextile Jenis Woven

Berat geotextile setiap roll dari jenis woven juga memiliki banyak variasi. Bagi geotextile woven dengan berat 150 gram per roll memiliki lebar 4 meter ((2) – x – 200 m). maka artinya adalah gramasi 150 gram mempunyai luas dengan total mencapai 800 meter persegi.

Ukuran geotextile woven yang memiliki gramasi sebesar 200 gram mempunyai luas total hingga 600 meter persegi. Sedangkan, untuk gramasi sebesar 250 setiap roll setara dengan geotextile berukuran gramasi 200 gram.

Tips Menyiapkan Lahan Geotextile

Untuk dapat memakai geotextile pada proses konstruksi jalan, langkah pertamanya adalah melakukan pemasangan. Sebelumnya, kontraktor harus memastikan bahwa lokasi pemasangan tidak terdapat gelombang, kerutan, atau berbagai bentuk tidak rata lainnya pada permukaan tanah.

Kontraktor sebaiknya melakukan pemerataan tanah serta menyingkirkan berbagai objek pengganggu, seperti batang pohon maupun bebatuan. Tujuannya adalah agar proses pemasangan geotextile tidak mengalami kendala apapun, sehingga proses pembangunan berikutnya berjalan lancar.

Langkah Mudah Menyesuaikan Ukuran

Apabila lahan tempat penggelaran geotextile ternyata memiliki ukuran lebih daripada ukuran geotextile, maka langkah yang bisa kontraktor ambil adalah dengan metode penyambungan. Metode tersebut dapat berupa teknik jahitan maupun teknik overlapping.

Teknik penyambungan dengan menjahit dapat kontraktor lakukan dengan menjahit satu material geotextile dengan material geotextile lainnya. Namun jika kontraktor ingin mengambil teknik overlapping, caranya adalah dengan mengikuti teknik tumpang tindih.

Nah, itu dia beberapa penjelasan terkait berat geotextile setiap roll, baik itu jenis woven maupun non woven. Sangat penting bagi seorang kontraktor untuk mengetahui ukuran setiap geotextile sebelum membeli dan menggunakannya.

Cara Pemasangan Geotextile pada Bronjong

Intip, Inilah Cara Pemasangan Geotextile pada Bronjong

Geotextile menjadi sebuah material penting di bidang pembangunan karena memiliki banyak fungsi. Salah satu bentuk penggunaannya adalah pada bronjong. maka dari itu banyak orang bertanya mengenai cara pemasangan geotextile pada bronjong.

Pengertian Bronjong

Awalnya, bronjong merupakan sebuah proyek untuk melindungi tanah dari longsor. Tapi, seiring berjalannya waktu penggunaan bronjong semakin banyak di bidang lainnya. Berikut ini beberapa penjelasan terkait bronjong dan cara pemasangan geotextile pada bangunan tersebut.

  • Apa Itu Bronjong?

Menurut Wikipedia, bronjong yang biasa disebut dengan gabion adalah kandang, silinder, maupun keranjang dengan isi beton, tanah, atau batu dan pasir sebagai pondasi suatu bangunan. Bangunan tersebut dapat berupa gedung, taman, rumah, maupun jalan raya.

Gabion atau bronjong adalah kata dari Bahasa Italia kuno yang memiliki arti kandang besar. Pada kurang lebih 7000 tahun lalu, masyarakat Mesir memakai bronjong untuk menahan air dari sungai Nil supaya tidak meluber ke pemukiman dan menyebabkan kebanjiran.

  • Fungsi Bronjong

Bronjong mempunyai sifat fleksibel, maka dari itu dapat dibentuk untuk berbagai fungsi. Contohnya adalah untuk penahan longsor. Bentuk ini memang merupakan tujuan awal terciptanya bronjong. Kawat dengan paduan batu kerasnya akan menahan terjadinya pergeseran tanah.

Seiring berjalannya waktu, bronjong juga banyak menjadi pagar rumah karena estetikanya yang tinggi. Caranya adalah dengan menumpuk sampai tinggi dan meletakkannya sebagai pagar rumah sehingga orang lain tidak dapat mengintip maupun memanjat ke dalam rumah.

  • Fungsi Geotextile untuk Bronjong

Sebuah sungai di daerah Jombang menggunakan geotextile non woven sebagai salah satu bahan penyusun bronjongnya bersamaan dengan kawat bronjong. Fungsi dari pembuatan bronjong di sungai ini adalah untuk menahan tanah supaya tidak longsor di bagian kanan dan kiri sungai. 

Pemasangan geotextile pada bronjong di sungai dapat membuktikan bahwa material satu ini mampu menjadi separator dan filter di antara bronjong dan tanah. Sehingga, tanah tidak ikut aliran udara. Dampaknya adalah volume tanah dapat tetap terjaga serta udara terus mengalir dengan baik.

Bagaimana Cara Pemasangan Geotextile pada Bronjong?

Jenis yang paling sering menjadi salah satu bahan dasar bronjong adalah geotextile non woven karena lebih optimal. Sebelum melakukan cara pemasangan geotextile pada bronjong, perlu mendapat perhatian bahwa pengeluaran geotextile harus secara hati-hati supaya tidak terjadi lipatan maupun keriput. 

Selain itu, dalam kondisi apapun geotextile dilarang untuk digeret. Penggeretan pada material geotextile akan mempengaruhi permukaan dari bahan tersebut. Apalagi jika sampai terkena lumpur atau bahkan suatu benda tajam.

Nah, itu dia beberapa penjelasan terkait cara pemasangan geotextile pada bronjong. Penggunaan bronjong semakin lama semakin banyak bermunculan selain karena fungsinya, juga karena estetika yang mampu menarik perhatian.

 

Pengertian Coir Geotextiles

Mengulas Pengertian Coir Geotextiles

Pantai sering mengalami erosi karena kondisi tanah dan aliran airnya. Maka dari itu pada berbagai proyek pembangunan menggunakan coir geotextiles untuk menanganinya. Namun, apa sebenarnya pengertian coir geotextiles itu?

Inilah Pengertian Coir Geotextiles

Mungkin istilah yang sering terdengar adalah geotextiles dengan kedua jenisnya, yaitu geotextiles woven dan non woven. Tapi ternyata ada material lain dengan nama coir geotextiles. Berikut ini beberapa ulasan mengenai material berbahan dasar alami tersebut.

  • Apa Itu Coir Geotextiles? 

Tanah dengan kandungan belerang sering mengalami erosi dan berdampak menjadi masalah besar. Selain itu, derajat kemiringan tanah juga mempengaruhi kecepatan aliran air sehingga resiko kerusakan karena gerusan akan semakin besar.

Coir net geotextiles memiliki nama lain jaring sabut kelapa. Produk ini memiliki sifat ramah lingkungan dan dapat menjadi media tanaman, melindungi tanah di lahan miring, dan sebagai penahan longsor. Kondisi tanah akan terjaga kestabilannya sekaligus terhindar dari pengikisan.

  • Jenis Coir Geotextiles

Melihat cara pembuatan coir geotextiles, produk ini terbagi menjadi dua jenis yaitu geotextiles tenun dan non tenun. Geotextiles tenun mempunyai tiga pembagian jenis bentuk, yaitu lubang sabut anyaman dua poros, tas sabut dari lateks, dan kain tenun sabut.

Jenis geotextiles non tenun juga terdiri dari tiga jenis. Jenis pertama yaitu cocolog yang berbentuk layaknya kayu gelondongan. Kedua yaitu coir blanket atau kasur sabut, dan ketiga adalah jarum sabut kasar dengan bentuk seperti keset.

  • Fungsi Coir Geotextiles

Pengertian coir geotextiles berikutnya adalah mengenai fungsinya. Material satu ini dapat menyelesaikan masalah erosi hingga mencegah erosi. Kemampuannya untuk menyerap air mampu mempromosikan adanya vegetasi baru sekaligus melindungi tanah dari kekeringan.

Menggunakan coir geotextiles juga dapat menjaga kelembaban dan memberi perlindungan dari paparan radiasi matahati dengan kemampuan alami yang material miliki. Nutrisi pada tanah akan terpenuhi sekaligus terjaga dari gulma apabila memakai produk ini.

  • Keunggulan Coir Geotextiles

Coir geotextiles atau geotekstil sabut memiliki kelebihan untuk menghindarkan pantai dari terjadinya erosi. Namun, ada berbagai keunggulan lain di samping itu. Salah satunya adalah bersifat ramah lingkungan. Sifat tersebut berasal dari bahan alami pembuatan material.


Menggunakan coir geotextiles untuk hutan gundul ataupun lahan tambang dapat mendatangkan keunggulan berupa penghijauan lahan. Kandungan bahan alaminya terbukti mampu mendorong pertumbuhan tanaman dan berdampak pada reboisasi.

Nah, itu dia beberapa penjelasan mengenai pengertian coir geotextiles yang ternyata memiliki banyak kelebihan. Material ini sangat cocok digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah serta melindungi pantai dari erosi. Semoga bermanfaat!

Jual Geotextile Surabaya

Keuntungan Jual Geotextile Surabaya

Apabila terdapat dua lapisan tanah berbeda, terjadinya pencampuran tanah butir halus dengan tanah granular akan menyebabkan berkurangnya kekuatan tanah granular. Maka dari itu pihak konstruksi akan mendapat berbagai keuntungan dari jual geotextile Surabaya.

Keuntungan Jual Geotextile Surabaya

Bahan geotextile sudah banyak dipakai untuk memisahkan kedua lapisan tanah granular dan tanah butir halus. Tujuannya adalah untuk mempertahankan integritas pada kedua lapisan. Selain itu, juga terdapat berbagai macam keuntungan dari penggunaan geotextile, yaitu

  • Masalah Lahan

Di Indonesia, ada beberapa jalan memiliki tanah dengan jenis tidak baik untuk menjadi lahan pembangunan. Teksturnya yang lunak akan menjadi keterbatasan sendiri. tapi dengan menggunakan material geotextile, maka masalah tersebut dapat dengan mudah teratasi sehingga bangunan dapat berdiri.

Ketika memakai geotextile, maka tanah akan menjadi lebih stabil dan kuat. Material ini memang sangat menguntungkan mengingat sebagian besar tanah di Kalimantan dan Jawa berjenis tanah lunak. Penggunaan geotextile juga dapat mengatasi susahnya alat berat untuk berdiri.

  • Memisahkan Tanah

Jual geotextile Surabaya menyediakan material ini dalam beberapa jenis, namun setiap jenisnya memiliki keuntungan hampir sama. Keuntungan tersebut adalah akan memisahkan antara tanah pengeras dengan tanah asli agar mudah menjadi sebuah jalan.

Menggunakan geotextile akan membuat tanah lunak tetap terpisah dengan bagian tanah keras yang buatan. Geotextile akan menjaga kondisi tanah lunak yang mudah bergerak agar tidak mengganggu fisik dari tanah keras.

  • Jalan Kerja

Fungsi pemisah dari material geotextile sangat penting untuk jalan kerja. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kenaikan butir halus ke dalam agregat batu dari tanah dasar. Butiran halus dapat naik karena adanya pemompaan oleh lalu lintas di atas struktur jalanan.

Apabila geosintetik memiliki tujuan untuk perancangan jalan sementara, maka fungsi pemisah akan sangat penting. Namun pentingnya fungsi tersebut akan lebih dibutuhkan pada jalanan tipis dengan beban kecil, yang kemungkinan alurnya adalah sedalam 50 sampai 100 mm oleh roda.

  • Pada Industri

Geotextile juga memberi banyak keuntungan bagi industri. Penggunaannya akan membantu industri menghemat jauh lebih banyak uang. Salah satu keuntungannya adalah mampu menjadi filter, yaitu menyaring berbagai partikel tanah yang terbawa oleh aliran air.

Selain itu, material geotextile akan mencegah campuran antara satu material dengan material lainnya. Manfaat sebagai stabilisator juga geotextile berikan dengan cara memperkuat suatu daerah lereng tempat industri berada.

Nah itu dia beberapa informasi terkait keuntungan jual geotextile Surabaya. Material geotextile memang sangat banyak memberi manfaat di bidang teknik sipil, pembangunan, maupun industri. Jadi tak heran jika bahan ini terus menjadi material favorit untuk keperluan pembangunan