Simak, Inilah Perbedaan Geotextile dan Geomembrane
Dalam bidang konstruksi, pihak yang terdapat di dalamnya harus memahami perbedaan geotextile dan geomembrane. Keduanya memang terdengar mirip, tapi ternyata sifat, karakteristik, dan penggunaannya berbeda, lho! Lantas, apa saja perbedaan dari kedua material tersebut?
Berikut Ini Perbedaan Geotextile dan Geomembrane
Geomembrane merupakan lapisan yang memiliki tingkat permeabilitas sangat rendah, atau mudah bocor. Namun bahan ini sangat bermanfaat untuk konstruksi berisiko tinggi. Baik geomembran maupun geotextile sering menjadi bahan konstruksi. Nah, apa saja perbedaannya? Simak ulasan berikut ini.
-
Segi Penggunaan
Penggunaan dari material geotextile dan geomembrane tentu berbeda. Geotextile jenis non woven termasuk bagian dari geosintetik permeable. Material ini umum digunakan pada lokasi pembangunan seperti jalan raya, konservasi air, kereta api, konstruksi pembangkit listrik, dan lain sebagainya.
Sedangkan, geomembrane adalah jenis membran plastik dengan bahan dasar berbeda dari geotextile. Biasanya, material ini digunakan untuk wilayah konstruksi bagian pembangkit listrik dan berbagai wilayah dengan tingkat risiko tinggi karena lapisannya lebih aman.
-
Segi Permeabilitas
Permeabilitas geomembrane lebih bersifat kedap, sedangkan geotextile jauh lebih permeable. Apabila menggunakan geotextile dalam konstruksi, syarat dari desain dan koefisien permeabilitasnya ada di angka 10, bahkan lebih. Hal tersebut karena sifat permeabilitas pada material.
Geomembrane dengan karakteristiknya yang kedap lebih cenderung untuk penggunaan instalasi eksternal. Dalam penerapannya membutuhkan detail secara rinci karena fungsi dari material yaitu kedap. Maka dari itu jika penggunaannya salah, akan sangat berpengaruh pada hasil akhirnya.
-
Segi Aplikasi
Material geotextile sering menjadi lapisan tanah dengan konsolidasi karena bagus untuk menambah kekuatan pondasi. maka dari itu geotextile lebih banyak menggunakan non woven fabrics. Dalam fungsi anti penyaringan, geotextile mempunyai nilai tambah daripada geomembrane.
Kandungan high density polyethylene di dalam geomembrane sering menjadi bahan pencegah terjadinya rembesan. Berbagai konstruksi yang membutuhkan teknik untuk menimbulkan sifat isolasi, bahan drainase, maupun pondasi kokoh sering memakai material ini.
-
Segi Tipe
Perbedaan geotextile dan geomembrane berikutnya adalah dari segi tipe. Geotextile mempunyai dua tipe secara umum, yaitu woven dan non woven. Tampilan dari material satu ini adalah berupa lembaran dari anyaman berbahan dasar polyester (PET) atau polypropylene (PP).
Berbeda dengan geotextile, geomembrane terbagi menjadi dua jenis yaitu Permaflex Flexible Polyethylene (FPE) dan Permaliner Flexible Polypropylene (FPP). FPP merupakan hasil produksi berwarna hitam dan stabilitasnya maksimum. Sedangkan, FPE adalah jenis geomembrane modern.
Nah, itu tadi sekilas penjelasan mengenai perbedaan geotextile dan geomembrane. Keduanya memiliki fungsi, karakteristik, dan bidang yang berbeda sehingga bagi petugas konstruksi harus bisa membedakannya agar tidak salah saat mengaplikasikannya di suatu proyek. Semoga bermanfaat.